Home » » Mantan direktur nato memeluk islam warga jerman berang'

Mantan direktur nato memeluk islam warga jerman berang'

Written By cacah rukmansyah on Selasa, 22 Maret 2016 | 08.06

Namanya Wilfried Hoffman. Ia dilahirkan dalam
keluarga Katholik Jerman pada 3 Juli 1931.
Hoffman meraih gelar Doktor di bidang ilmu hukum
dan yurisprodensi dari Universitas Munich, Jerman
tahun 1957. Pada tahun 1983-1987, ia ditunjuk menjadi
direktur informasi NATO di Brussels.
Jerman sangat mengenal Hoffman, karena setelah
bertugas di NATO, ia diangkat menjadi diplomat (duta
besar) Jerman untuk Aljazair tahun 1987 dan dubes di
Maroko tahun 1990-1994. Karenanya, Jerman menjadi
gempar seketika saat Hoffman menerbitkan buku yang
berjudul Der Islam als Alternative (Islam sebagai
Alternatif).
Jerman terkejut, ternyata salah satu putra terbaiknya
telah memeluk Islam.
Hoffman sebenarnya telah masuk Islam sejak lama,
jauh sebelum bukunya dipublikasikan pada 1992.
Ia masuk Islam bahkan sebelum bertugas ke Aljazair
dan Maroko.
Bagaimana ia mendapatkan hidayah?
Saat itu, Hoffman sangat prihatin pada dunia barat
yang mulai kehilangan moral. Agama yang dulu
dianutnya dirasakannya tak mampu mengobati rasa
kekecewaan dan keprihatinannya akan kondisi
tersebut.
Hoffman juga memiliki sejumlah pertanyaan teologi
yang belum terjawab, terutama mengenai dosa
warisan. Ia juga tidak puas dengan jawaban mengapa
tuhan memiliki anak dan harus pasrah disiksa hingga
mati di kayu salib.
“Ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak punya kuasa,”
tegasnya.
Hoffman bahkan sempat “meragukan” keberadaan
Tuhan. Ia lalu melakukan analisa terhadap karya-karya
filsuf seperti Wittgenstein, Pascal, Swinburn, dan
Kant, hingga akhirnya ia dengan yakin menemukan
bahwa Tuhan itu ada.
Jika Tuhan itu ada, bagaimana manusia berkomunikasi
dengan-Nya?
Hoffman menemukan, jawabannya adalah wahyu.
Maka ia pun membandingkan berbagai “wahyu” yang
ada. Setelah membandingkan kitab suci Yahudi,
Kristen dan Islam itulah Hoffman mendapati Islam-lah
yang secara tegas menolak dosa warisan. Ia juga
mendapati, dalam Islam seseorang langsung berdoa
kepada Allah, bukan melalui perantara atau tuhan-
tuhan lainnya.
“Seorang Muslim hidup di dunia tanpa pendeta dan
tanpa hierarki keagamaan; ketika berdoa, ia tidak
berdoa melalui Yesus, Maria, atau orang-orang suci,
tetapi langsung kepada Allah,”kata Hoffman.
Tauhid yang murni di dalam Islam itulah yang
akhirnya membuat Hoffman memeluk Islam.
Keyakinannya semakin kuat ketika ia bertugas di
Aljazair dan melihat betapa umat Islam Aljazair begitu
sabar, kuat dan tabah menghadapi berbagai macam
ujian dan cobaan dari umat lain.
Sangat bertolak belakang dengan kepribadian
masyarakat Barat yang rapuh.
"Saya menyaksikan kesabaran dan ketahanan orang-
orang Aljazair dalam menghadapi penderitaan ekstrem,
mereka sangat disiplin dan menjalankan puasa selama
bulan Ramadhan, rasa percaya diri mereka sangat
tinggi akan kemenangan yang akan diraih. Saya
sangat salut dan bangga dengan sikap mereka,"
ujarnya.
Ketika keislamannya diketahui publik pasca terbitnya
buku Der Islam als Alternative, media massa dan
masyarakat Jerman serentak mencerca dan menggugat
Hoffman.
Media massa sebesar Del Spigel pun turut
mencercanya. Bahkan pada kesempatan berbeda,
televisi Jerman men-shooting Hoffman saat ia sedang
melaksanakan shalat di atas Sajadahnya, di kantor
Duta Besar Jerman di Maroko, sambil dikomentari oleh
sang reporter: "Apakah logis jika Jerman berubah
menjadi Negara Islam yang tunduk terhadap hukum
Tuhan?"
Hoffman tersenyum mendengar komentar sang
reporter. "Jika aku telah berhasil mengemukakan
sesuatu, maka sesuatu itu adalah suatu realitas yang
pedih." Artinya, lelaki yang menambah namanya
dengan “Murad” (yang dicari) ini, paham bahwa
keislamannya akan membuat warga Jerman marah.
Namun ia sadar, segela sesuatu harus ia hadapi
apapun resikonya.
Bagi Murad Wilfried Hoffman, demikian nama
lengkapnya setelah menjadi Muslim, Islam adalah
agama yang rasional dan maju.
1). Katakanlah: Dia-lah Allâh, Yang Maha Esa
2). Allâh adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu
3). Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
4). Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.
(Qs Al Ikhlas)
" Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas
dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan
terhadap Allâh kecuali yang benar. Sesungguhnya Al
Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allâh dan
(yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang
disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan
tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada
Allâh dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu
mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari
ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya
Allâh Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allâh dari
mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi
adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allâh menjadi
Pemelihara." ( QS 4:171 )
Silahkan di share dan
Sebarkanlah ilmu ini!
Insyaa Allâh bermanfaat.
Ketua Pengarah NATO dari Jerman yg telah mengambil
keputusan bijak memeluk Islam yang baginya adalah
jawapan kenapa moral barat semakin tenat.
(facebookdotcom)

0 komentar:

Posting Komentar